Cara Memilih Batik Dan Kain



Cara Memilih Batik Dan Kain
The image is Pixabay property

Mau beli busana batik? Bisa jadi akan bingung memilihnya, karena banyak ragam model. Jika ingin kualitas bagus tentunya pilih batik tulis. Butuh kejelian dan ketelitian ekstra dalam memilihnya. Saat anda ingin membeli busana batik seperti batik pekalongan, mungkin anda merasa bingung untuk memilihnya. Karena memang ada beberapa karakter batik dengan beragam model dan design. Harga yang mahal tidak dapat menjamin batik itu baik dan bagus kualitasnya serta tidak menjamin pula bahwa batik itu adalah batik tulis.

Bisa jadi anda terkecoh saat melihat batik yang “halus”, yang anda duga itu adalah batik tulis tapi ternyata bukan. Memang di pasar atau toko batik yang jual busana dengan bermacam-macam kain batik,harganya pun sangat bervariasi, dari yang cukup murah sampai yang super mahal.

Dari segi teknik atau cara pembuatannya, ada 5 jenis kain batik yang dijual, yaitu batik tulis, batik kombinasi (kombinasi batik cap dan batik tulis), batik cap, batik printing dan batik cabut (kombinasi batik printing dan batik tulis). Untuk mengetahui dengan jelas, apakah sehelai kain batik itu termasuk jenis batik tulis atau yang lain, diperlukan kejelian dan ketelitian ekstra. Ada beberapa ciri dari setiap jenis batik, sehingga perlu diperhatikan saat membeli batik tulis.

Tentukan Jenis Kain Batik, Design Batik yang Anda inginkan (primis, paris, sutra dll).  Jika dilihat dari proses pembuatan Kain Batik ada Batik Tulis dan Batik Print. Batik tulis memiliki motif yang sama pada bagian dalam dan luar pakaian. Sedangkan, Batik print Design Batik lebih terang dibagian luarnya dan agak pudar di bagian dalam pakaian. (yang paling baik dan paling mahal adalah batik tulis).

Batik tulis selalu dibatik terusan, maksudnya sesudah dibatik “ngengrengan” dibatik lagi di belakang kain agar motif kelihatan lebih jelas. Batik tulis asli biasanya memiliki aroma yang khas, karena Kain Sarung atau sarung batik atau kain batik ini “disoga” atau diwarnai dengan kulit-kulit kayu, seperti kayu tingi (untuk warna hitam, kayu teger (untuk warna kuning), kayu jambal (untuk warna coklat), daun Tom dan akarnya (untuk warna biru). Mori yang dipakai biasanya lebih berat dibanding mori untuk jenis batik lainnya. Semakin kecil-kecil dan rumit motifnya, biasanya batik itu semakin halus.

Untuk kategori Model Batik, bahan yang paling baik digunakan biasanya alat tenun bukan mesin (ATBM), biasanya bahan dasar yang digunakan adalah sutera jadi wajar saja jika harganya paling mahal dikelasnya.
Untuk perawatan, Batik berbahan premium salah satunya sutera harus di dryclean agar lebih awet dan terjaga serat kainnya.

Sedangkan batik biasa, pencuciannya direndam tanpa sabun. Hal ini bertujuan untuk menjaga warnanya agar tidak cepat pudar.

Tips Memilih Jenis Kain

Sebelum Anda membeli baju tidak ada salahnya bila kita mengenal terlebih dahulu mengenai jenis-jenis, karakteristik kain, sehingga kita dapat menyesuaikannya dengan kebutuhan kita. Berikut merupakan jenis-jenis dan karakteristik kain:

1. Kain Katun (Cotton)

Kain Katun (Cotton) banyak dijadikan bahan untuk seragam karena nyaman dan menyerap keringat saat digunakan. Kain katun adalah jenis kain rajut (knitting) yang berbahan dasar serat kapas, terdapat jenis kain yang mirip dengan kain katun yaitu kain PE (Polyester). Cara mudah membedakannya adalah apabila kain katun dibakar maka baunya seperti kertas atau kayu dibakar dan akan menjadi abu. Keunggulannya tidak kisut atau kusut apabila di cuci, tidak luntur untuk bahan berwarna, mudah di sablon, menyerap keringat, tidak berbulu.

2. Kain Chiffon

Kain Chiffon merupakan kain yang terbuat dari sutra katun rayon atau serat sintetis. Dibutuhkan cara menenun khusus untuk membuatnya. Meskipun bahan ini terkadang agak panas untuk digunakan, namun bahan chiffon memberikan tampilan sensasi yang menawan dan mewah pada si pemakainya.

3. Brokat

Jangan samakan brokat dengan renda (lace), embroidery, atau bahan kain lainnya. Brokat merupakan jenis kain yang selalu menghadirkan pesonanya sendiri saat digunakan. Kesan mewah dan elegan pun langsung terpancar lewat pilihan pakaian berbahan brokat ini. Brokat atau brocade, berasal dari kata broccato yang berarti kain yang disulam. Kemewahan dan pesona brokat ini menjadikan kain yang satu ini seringkali digunakan untuk momen-momen penting seperti gaun pengantin. Saat ini tidak hanya gaun pengantin atau gaun malam saja yang dihiasi dengan sentuhan brokat yang menawan, tetapi juga untuk fashion items lainnya mulai dari atasan, bawahan, sepatu, dan aksesoris cantik.

4. Kain Lacoste

Kain Lacoste adalah kain jenis bahan yang biasa digunakan untuk membuat kaos POLO/kerah/ Wangki.

5. Kain PE

Kain PE (Poly Ester) dikenal dengan nama dagang Terylene, Dacron, Trivera, Tetoron. Kain PE adalah kain yang tingkatnya berada di bawah katun, bahan dasarnya adalah benang polyester. Untuk kain kaos yang berbahan PE bentuk dan teksturnya hampir mirip dengan kain kaos yang berbahan dasar katun (Cotton). Cara mudah membedakannya adalah mirip kain PE apabila dibakar maka baunya seperti plastik dibakar, jalan apinya cepat dan akan menjadi arang.

Keunggulan kain PE yaitu murah, kain polyester tahan terhadap pelarut organic dan pencucian kimia  atau dry cleaning, serta mempunyai ketahanan yang sangat baik terhadap bakteri dan jamur. Kelemahan kain PE yaitu pada beberapa jenis PE untuk bahan kaos, kain ini rawan kisut apabila dicuci dan mudah luntur. Pada jenis PE untuk bahan Sweater, biasanya suka berbulu sesudah beberapa kali dicuci.

6. Polymide / Nylon

Polymide / Nylon, dikenal juga sebagai perlon, caprolan dan amilan, trilobal atau antron, rislan, nomex dan lainnya. Sifat kekuatan dan elastisitas serta ketahanan sangat baik, tahanan terhadap serangan jamur, bakteri dan serangga. Kekurangan dari kain nilon adalah daya serap lembab yang rendah. Nilon dapat  dicuci dengan sabun alkali dan tahan terhadap pencucian kimia/dry cleaning. Bahan nilon tidak tahan panas tinggi, pada suhu setrika 180°C nilon mulai lengket dan rusak pada suhu 230°C dan meleleh pada suhu 250°C.

7. Akrilit

Akrilit merupakan bahan untuk membuat kemeja. Biasanya dikombinasikan dengan rompi berbahan Light Weight Wools.

8. Cashmere

Cashmere (Kasmir) ini tergolong mewah, dengan kualitas prima, dan harga tergolong mahal. Semakin sering dicuci, bahan ini akan semakin halus, tetapi perhatikan dulu, tidak sembarang cuci karena mencucinya pun dilakukan dengan shampo. Berbeda dengan kain wol, nama cashmere sebenarnya diambil dari nama dataran tinggi Kashmir di India. Di sana banyak terdapat kambing-kambing yang menyumbangkan bulu indahnya untuk bahan kain yang satu ini. Warna dasarnya hitam, cokelat dan putih, namun dengan melalui beberapa proses, saat ini warnanya lebih beragam. Cashmere yang terkenal berasal dari Mongolia dan China, bahan tersebut pada umumnya dijadikan rajutan yang sangat cantik dan memberikan kehangatan.


Penulis: Putra Bungsu
Lihat artikel menarik lainnya dalam http://strukturjahit.blogspot.co.id


1 comment:

  1. Salam kenal kak, mau belanja bahan tapi masih bingung dimana tempatnya? Langsung aja cek fitinline..

    ReplyDelete