Mengapa Ada Orang Yang Tidak Mau Berbagi Ilmu Dan Pengalaman?



Mengapa Ada Orang Yang Tidak Mau Berbagi Ilmu Dan Pengalaman?
The image is Pixabay property

Sebenarnya wajar saja ada orang yang enggan berbagi informasi, ilmu, dan pengalaman karena mereka memiliki alasannya masing-masing. Saya pernah melakukan riset kecil-kecilan secara online dari berbagai komunitas, forum, sosial media, dan saya berhasil mengumpulkan beberapa argumen tentang apakah seseorang mau membagikan ilmu/informasi/pengalamannya yang berharga kepada orang lain cuma-cuma begitu saja (gratis) dan apa alasannya.

Berdasarkan survey pribadi yang saya lakukan, ternyata ada beberapa alasan mengapa seseorang mau berbagi dan sebagian lainnya tidak, inilah beberapa alasan mengapa seseorang tidak mau berbagi ilmu atau berbagi pengalaman kepada orang lain:

1. Takut tersaingi

Ini adalah alasan paling umum mengapa orang tidak mau membagikan ilmu/pengalamannya karena dengan membagikan ilmu dan pengalaman maka secara tidak langsung kita juga berbagi rahasia kepada orang lain (tergantung dari apa yang dibagikan), beberapa orang enggan berbagi karena takut akan tersaingi dan malah mendapat kompetitor baru, ibarat koki yang membuat ayam goreng super enak, tidak mungkin ia akan membagikan resepnya kepada orang lain begitu saja, karena orang lain bisa saja mencuri resepnya dan membuat ayam goreng serupa atau bahkan yang jauh lebih enak lagi.

Semua orang sukses pasti memiliki “rahasia” dan memang kebanyakan rahasia-rahasia yang sering kita dengar di internet itu bukanlah “rahasia yang sebenarnya”. Intinya kita juga harus pintar membedakan ilmu mana yang layak untuk dibagikan, dan ilmu mana yang justru bisa menjadi blunder kalau kita share. Sharing is caring, namun terlalu terbuka masalah ilmu juga bisa membawa resiko untuk Anda, jadi berbagilah dengan bijak.

2. Merasa ilmunya kurang dan bukan siapa-siapa

Berbagi pengalaman, ini juga salah satu alasan mengapa orang tidak mau berbagi, sebagian orang merasa ilmunya masih cetek, pengalamannya kurang berharga dan menganggap dirinya bukan siapa-siapa. Menurut saya lucu sekali kalau hanya orang sukses yang boleh berbagi ilmu dan pengalaman, apakah orang gagal tidak boleh beropini? Apakah orang gagal tidak boleh membagikan ilmu dan pengalaman termasuk kegagalannya?

Justru terkadang pengalaman gagal bisa jauh lebih bernilai daripada pengalaman sukses, seperti yang om Bill Gates katakan:

It’s fine to celebrate success but it is more important to heed the lessons of failure.

Dunia ini akan boring sekali kalau hanya orang sukses yang boleh berkomentar, beropini, memberi masukkan dan nasihat dalam hidup ini. It’s all about perspective, semua hanyalah masalah sudut pandang, kita juga perlu mendengar masukkan dari orang yang gagal, belajar dari pengalaman orang gagal, mempelajari bagaimana orang-orang kecil memandang dunia ini. Setiap orang berhak berbagi dan kita tidak perlu menunggu sukses atau kaya untuk dapat berbagi pada sesama.

3. Mempraktekkannya dahulu baru membagikannya (menjadi teladan)

Alasan ini cukup masuk akal, karena beberapa orang yang memiliki ilmu memilih untuk melakukannya terlebih dahulu, mempraktekkannya sendiri, setelah itu baru membagikannya. Seperti seorang guru, kita tidak mungkin membagikan ilmu yang kita sendiri belum lakukan/jalani, tidak mungkin saya membagikan ilmu seputar blogging dan toko online kalau saya sendiri belum pernah membuat blog dan toko online.

Namun ada saja orang-orang yang berbagi tips-tips sukses soal berbisnis padahal dirinya sendiri tidak pernah membangun sebuah bisnis, yah semua orang bebas berbagi apapun itu.

4. Ingin mengeruk profit dari ilmunya (berbagi tapi orang harus bayar)

Ilmu adalah harta, bahkan nilai sebuah ilmu lebih dari uang. Saya sendiri jika disuruh memilih antara beli ilmu atau beli barang/alat maka jelas saya akan membeli ilmu. Ilmu akan tetap bersama kita selamanya, ilmu tidak bisa dirampas dari diri kita, karena itu ilmu adalah aset yang sangat berharga.

Sayangnya ilmu juga bisa kadaluarsa (ketinggalan jaman), karena itu kita harus terus-terusan mengupgrade ilmu dan pengalaman setiap harinya. Beberapa orang ada yang mendapatkan ilmu secara cuma-cuma dan sebagian lainnya mendapat ilmu dengan cara membayar contoh seperti mengikuti seminar/kelas/workshop, nah pasti ada saja orang-orang yang tidak rela membagikan ilmu yang sudah mereka dapatkan dengan bayar tersebut secara gratis, makanya mereka lebih prefer membagikan ilmunya melalui cara berbayar juga seperti menjual buku/e-book, menjual tiket seminar/workshop, melalui kelas/les/tutoring, dan sebagainya.

Tidak ada yang gratis didunia ini, kalau gratispun berarti ada orang lain yang sudah membayarnya, seperti itulah kira-kira prinsipnya.

5. Hanya mau berbagi ilmu-ilmu umum, sedangkan ilmu yang khusus/spesial tidak akan dibagikan cuma-cuma

Beberapa orang hanya mau membagikan ilmu-ilmu yang sudah umum (bahkan cenderung sudah basi/kadaluarsa) sedangkan untuk ilmu yang “khusus” atau lebih dalam lagi mereka tidak akan membagikannya. Prinsipnya sama seperti no.1, memang kebanyakan orang hanya membagikan ilmu-ilmu dan tutorial yang dasar saja, cobalah Anda mampir ke blog/website/forum dan lihat isinya kebanyakan hanya ilmu “yang semua orang juga sudah tahu”, atau motivasi yang “semua orang juga sudah pernah dengar”, kata-kata dan kalimatnya cenderung sama dan diulang-ulang, kalaupun berbeda juga paling hanya struktur kalimat dan bahasanya dibuat baru namun pembahasan dan intinya tetap begitu-begitu saja.

6. Hanya mau berbagi ke teman-teman terdekat atau orang-orang tertentu

Sudah bukan rahasia lagi kalau kita semua hanya membagikan sesuatu yang berharga baik ilmu dan pengalaman hanya kepada orang-orang terdekat seperti teman atau keluarga. Sama seperti no. 1 dan no. 5, ada ilmu-ilmu yang memang “khusus” dan hanya boleh kita bagikan ke “orang-orang tertentu”, yang pastinya bisa dipercaya dan dapat membantu kita memaksimalkan ilmu tersebut lebih jauh lagi.

Contohnya seperti ide bisnis yang didiskusikan bersama teman, atau pengalaman kerja yang dibagikan terhadap rekan kantor.

7. Malas dan tidak peduli

Sharing is caring, but not everybody cares. Berbagi itu memang indah, tapi bukan berarti semua orang peduli dengan hal itu. Banyak sekali orang-orang yang memendam ilmu dan pengalamannya sendiri saja karena tidak peduli, atau mungkin mereka peduli hanya saja malas dan tidak sempat untuk membagikannya.

Toh pada akhirnya tidak ada juga yang mewajibkan kita untuk berbagi. Berbagi itu adalah pilihan bukan keharusan.

Ilmu dan pengalaman memang hal yang sangat berharga, namun ada beberapa batasan juga tentang apa yang sebaiknya kita bagikan dan apa yang sebaiknya kita simpan sendiri saja. Saya sendiri percaya bahwa berbagi adalah investasi, karena:

Tidak semua orang melihat apa yang Anda lihat, mengalami apa yang Anda alami, merasakan apa yang Anda rasakan, dan mengetahui apa yang Anda tahu.

Saat Anda mengetahui sesuatu, share/bagikanlah pengetahuan tersebut kepada orang-orang atau siapapun, bahkan jika Anda takut seseorang akan mencuri/mengcopy ide atau pengetahuan tersebut, Anda tetap dapat belajar dari cara mereka mengeksekusi informasi tersebut dan membuat pemahaman Anda semakin berkembang. Bahkan jika pengetahuan yang Anda bagikan tersebut buruk atau tidak berguna, seseorang akan memberi komentar/kritik dan membuat Anda belajar lebih banyak lagi.

Saya sendiri sangat tertusuk oleh sebuah kalimat “ilmu itu bukanlah yang ada dikepala Anda (dihafal), melainkan yang membawa manfaat”. Ilmu setinggi apapun tidak ada artinya kalau tidak pernah memberikan dampak yang REAL (nyata) kepada orang lain. Pada akhirnya sebuah ilmu baru betul-betul bisa dikatakan “ilmu” jika sudah membawa manfaat untuk orang lain.

Jadi bagaimana dengan Anda? Apa alasan Anda tidak membagikan ilmu atau pengalaman yang Anda miliki?


Penulis: Solusik
Lihat artikel menarik lainnya dalam http://solusik.com


No comments:

Post a Comment