Bahaya Comfort Zone!



Bahaya Comfort Zone!
The image is Pixabay property

Dalam hidup, ada dua macam tipe manusia, yakni manusia yang bertipe camper (berkemah)  dan manusia bertipe climber (pemanjat). Manusia tipe camper biasanya akan merasa nyaman jika sudah mendapatkan sesuatu. Ibaratnya, jika ia naik gunung, ia akan stay di suatu tempat untuk berkemah dan enggan untuk terus menelusuri perjalanan sampai ke puncak teringgi. Sebaliknya dengan manusia tipe climber, ia akan terus berjalan dan tidak pernah puas jika belum menaklukan tantangan demi tantangan.

Sampai disani saya tidak mengatakan salah satu tipe yang terbaik. Semuanya ada kekurangan dan kelebihan. Namun bisa dikatakan bahwa tipe camper adalah orang-orang yang memiliki sifat comfort zone alias berada dalam zona nyaman. Saya tidak akan mengatakan jika comfort zone itu buruk, namun bisa bahaya jika ia dipelihara terus.

Kenapa bisa bahaya? Oke akan saya jelaskan dalam beberapa point berikut !

1. Membuat hidup tidak berkembang

Tuhan sudah memberikan potensi pada setiap induvidu ciptaan-Nya. Sebagai manusia, hanya menerima potensi pemberian-Nya saja tidak cukup, namun potensi itu harus dikembangkan dan terus digali. Potensi itu harus berkembang dan memberikan dampak yang begitu besar dalam hidup kita.

2. Hidup akan terasa membosankan

Hidup itu cuma sekali di dunia ini, jika tidak diisi dengan hal-hal yang menantang, kadang terasa hambar dan membosankan. Bisa dikatakan orang yang comfort zone adalah orang yang tidak menyukai tantangan. Ia lebih memilih untuk mencari aman pada segala sesuatu. Hidupnya akan dihinggapi oleh banyak kepura-puraan dan ketakuan. Sebab jika diusik maka ia akan merasa tidak nyaman.

Orang seperti ini bisa dikatakan tak memiliki seni hidup dan akan jadi orang-orang yang biasa-biasa saja. Tak memiliki pencapaian. Hanya memikirkan jalan yang pendek, padahal di hadapannya banyak jalan panjang yang menantang untuk ditaklukan.

3. Tidak akan menemukan kesuksesan

Ada suatu penggalan kalimat yang saya renungkan "Pencapaian besar tidak diperoleh dari zona nyaman". Artinya memang sangat dalam. Banyangkan jika dulu Bung Karno dan pendiri-pendiri bangsa merasa nyaman dengan hidup mereka masing-masing. Mereka lebih menikmati hidup sebagai bangsa yang dijajah. Tentu hal ini tidak membuat kita tidak bisa menikmati sebagai bangsa yang merdeka.

Sukses itu dimiliki orang yang mau terus menaklukan tantangan demi tantangan dalam hidupnya. Hambatan bukan sebagai penghalang, namun dijadikan tantangan yang akan membuatnya menjadi tangguh dan berarti.

4. Hidup seolah-olah berhenti

Jika kita merasa bahwa saat ini kita tidak perlu melakukan apa-apa lagi. Maksudnya setelah mencapai pencapaian saat ini, sudah selesai semuanya. Tak perlu apa-apa lagi, maka pada saat itu hidup kita selesai. Nyawa masih ada, tapi tinggal seonggok daging yang dibawa kemana-mana.

Zona nyaman memungkinkan untuk berhenti bertidak untuk lebih maju. Ia seolah-olah jalan ditempat, sementara hatinya sudah merasa dipenuhi oleh pencapaian besar, padahal belum.

5. Cepat pikun dan menua

Pernah lihat iklan suatu makanan ringan yang memiliki slogan "Life is never flat". Iklan tersebut mengingatkan kita bahwa hidup yang asyik itu tidak flat dan biasa-biasa saja. Hidup flat itu disebabkan oleh zona nyaman yang sudah berakar dan berkarat. Dengan zona nyaman hidup tidak ada klimaksnya. Datar dan biasa-biasa saja. Jika sudah begitu, hidup akan capat tua dan menjadi pikun. Hal ini karena malas berpikir untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Untuk bisa keluar dari zona nyaman atau tidak berada dalam zona nyaman, maka yang harus kita lakukan adalah berpikir our ot th box.  Dunia ini banyak sekali orang kreatif dan bisa berpikir berbeda dari kebanyakan orang. Orang-orang seperti inilah yang kita sebut dengan orang yang berpikir out of the box.

Mereka selalu berpikir di luar kebiasaan atau suka disebut orang yang nyeleneh. Tidak mau biasa-biasa saja dan memegang prinsip 'sayang jika hidup tidak dimanfaatkan dengan cara biasa'. Baginya pencapaian besar adalah target utama. Jalan hidupnya selalu diisi oleh hal-hal yang optimis dan berbeda dari kebanyakan.

Saya merasa belum bisa berpikir out of the box, namun sering melihat beberapa orang yang berpikir seperti itu. Mereka menggunakan pikirannya dengan cara-cara yang kreatif dan unik,  tidak menggunakannya untuk berpikir logis seperti kebanyakan orang umumnya. Orang seperti ini akan selalu berusaha melihat masalah sebagi sebuah bahan untuk proses kreatifnya. Cara pandangnya sangat luar biasa.

Berpikir out of the box biasanya akan lahir dari cara pandang yang selalu imajinatif dan penuh ledakan-ledakan yang mengejutkan. Di otaknya tersimpan penggerak bagaimana menciptakan sesuatu yang tidak lazim dan bisa menjadi pembeda dari semua orang.

Salah satu yang saya orang kagumi adalah Richard Feynman. Siapa dia? Dia adalah fisikawan nyentik yang pernah dilahirkan. Disaat ilmuwan fisika selalu berpikir serius, maka Ia selalu berkebalikan. Dia adalah sosok yang humoris dan menyenangkan. Kehidupannya sangat sederhana dan tidak mau dibayar tinggi untuk pencapaian-pencapaiannya. Bagi Feynman, kehidupan orang-orang yang dibayar tinggi hanya untuk duduk dan memikirkan sesuatu luar biasa membosankan. Ia selalu merasa senang mengajar. Jika ia tidak sedang berada dalam kondisi produktif, Feynman bersyukur ia masih dapat berdiri di depan kelas dan menghadapi siswa-siswanya. Feynman adalah seorang pengajar yang baik. Ia disebut sebagai great explainer.

Saya sepenuhnya tidak mempercayai ungkapan terkenal "Hidup itu kadang dibawah, kadang diatas seperti putaran roda". Mengapa? karena dari ungkapan itu tersirat bahwa keadaan hidup bisa berganti kapan saja dan tak begitu tak terduka. Seakan-akan kita menyerahkan hidup pada waktu. Padahal ada satu cara agar kita bisa terus bertahan di posisi atas, yaitu dengan cara melawan arah putaran roda, seperti yang dilakukan hamster yang bisa bertahan di tempat semula, karena ia melawan arah putaran roda.

Malawan arah putaran roda maksunya adalah kita bisa berani beda dengan yang lain. Tidak melulu mengikuti arus, tapi harus bisa melawan arus. Walau rintangannya akan sangat berat. Tapi percayalah bahwa pemenang kehidupan itu adalah orang-orang berani tampil beda dan bisa berpikir out of the box.


Penulis: Doni Nurdiansyah
Lihat artikel menarik lainnya dalam https://donurdians.blogspot.co.id


No comments:

Post a Comment