Gula Bagi Tubuh, Bermanfaat Atau Berbahaya?



Gula Bagi Tubuh, Bermanfaat Atau Berbahaya?
The image is Pixabay property

Mengkonsumsi gula secara berlebihan berdampak pada peningkatan kadar gula dalam tubuh, sehingga dapat menimbulkan beberapa ganggguan kesehatan. Gula wajar-wajar saja apabila disalahkan sebagai penyebab dari timbulnya berbagai macam gangguan kesehatan. Konsumsi gula secara berlebihan akan membuat tubuh anda mengalami peningkatan kadar gula dan juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan lainnya. Di sisi lain, tubuh tidak akan dapat berfungsi dengan baik apabila kekurangan gula.


Lalu, apa pentingnya gula bagi tubuh? Mari kita simak berikut ini:

1. Memberikan Energi Langsung

Sukrosa atau gula meja adalah gula yang sangat sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Gula meja terdiri atas glukosa dan fruktosa yang merupakan sumber paling utama energi dalam tubuh. Tubuh anda tidak akan dapat menyerap dua zat gula secara bersamaan, untuk itu sangat diperlukan enzim untuk memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. 

Setelah terpecah glukosa dan fruktosa akan dibawa menuju hati untuk diproses, setelah itu didistribusikan ke seluruh bagian tubuh. Hormon insulin akan membantu penyerapan glukosa ke dalam sel, dimana glukosa akan diubah menjadi energi yang nantinya akan digunakan oleh tubuh.

2. Menormalkan Tekanan Darah Rendah

Gula sangat baik untuk dikonsumsi oleh para penderita tekanan darah rendah. Pada saat tekanan darah mulai menurun, maka gula akan membuat darah kembali ke posisi normal dan akan menjaganya agar supaya tetap stabil. Gula yang sangat cocok dikonsumsi oleh para penderita darah rendah adalah gula batu.

3. Gula Kompleks

American Heart Association dan organisasi kesehatan lainnya mengemukakan bahwa sebagian besar gula yang masuk ke dalam tubuh anda berbentuk karbohidrat kompleks. Karbohidrat kompleks sangat banyak ditemukan pada biji-bijan, sayuran dan makanan bertepung seperti roti dan sereal. Karbohidrat kompleks membutuhkan waktu yang cukup lama untuk diproses oleh tubuh, sehingga nantinya akan membuat gula darah tetap stabil dan menyediakan cadangan energi.

Sebenarnya, pada saat sedang berdiet, anda diperbolehkan untuk mengonsumsi gula. Tetapi banyak ahli diet dan kesehatan memperingatkan bahwa konsumsi gula secara berlebihan justru akan menyebabkan gangguan komplikasi kesehatan yang serius yang dapat menyerang tubuh anda. Apabila asupan gula sangat berlebihan maka akan mengganggu pola makan dan juga dapat membuat nafsu makan anda bertambah yang nantinya dapat menyebabkan obesitas.

Untuk mengurangi terjadinya risiko ini, sebaiknya anda mengkonsumsi makanan dengan gula secukupnya atau menggantikannya dengan gula kompleks agar supaya dapat menjaga tubuh anda tetap sehat.

Madu atau gula? Manakah yang paling bagus untuk pencernaan? Gula pasir memiliki kandungan 50% glukosa dan 50% fruktosa, sedangkan madu hanya mengandung 30% gula. Inilah yang disebut “Serupa tetapi tidak sama” begitulah perumpamaan yang sangat cocok untuk madu dan gula. Sama-sama manis, tetapi berbeda khasiatnya. Lalu, yang mana yang lebih sehat antara madu atau gula? 

Pada dasarnya gula pasir mengandung 50% glukosa dan 50% fruktosa. Gula yang terbuat dari tebu ini memiliki tekstur sangat cepat rusak. Meskipun begitu, gula pasir tetap menjadi penyumbang terbesar naiknya gula darah dalam tubuh. Sebaliknya, walau sama-sama rasanya manis tetapi madu hanya mengandung 30% gula. Dalam satu sendok teh, madu alami memiliki kandungan sebanyak 22 kalori. 

Jumlah ini jauh lebih tinggi dari satu sendok teh gula yang hanya menyumbangkan 16 kalori saja. Tidak sama seperti gula yang dapat memicu kenaikan gula darah, mengonsumsi madu tidak akan memberikan efek yang buruk saat diproses dalam tubuh. Pada saat gula masuk ke dalam sistem pencernaan, perut akan langsung mengeluarkan enzim yang berfungsi untuk memisahkan glukosa dan fruktosa. 

Selanjutnya, gula yang sederhana tersebut akan diserap oleh usus halus kemudian akan diproses menjadi energi. Beda halnya dengan madu, Lebah pembuat madu telah manambahkan enzim khusus untuk nektar yang dapat mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa, sehingga tubuh dapat memanfaatkannya secara langsung.

Madu memiliki kandungan vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B6 dan juga vitamin C, tetapi bukan hanya itu saja, madu juga mengandung natrium, kalium, kalsium, magnesium, besi, fosfor, tembaga, dan sulfur. Walaupun jumlahnya tidak terlalu banyak, tetapi madu dapat manjadi pemanis alternatif yang kaya akan sumber nutrisi. 

Sudah kita ketahui bahwa gula hanya bisa menjadi pemanis saja, berbeda halnya dengan madu, selain dapat dijadikan sebagai pemanis, madu juga dapat digunakan sebagai obat. Madu bisa meredakan sakit tenggorokan, meringankan gejala flu, dan meredakan batuk. Antibakterial yang terkandung pada madu juga dapat mencegah tumbuhnya jamur pada infeksi. Begitu banyaknya manfaat madu untuk kesehatan membuat beberapa orang takjub akan khasiatnya.

Alami bukan berarti sehat! Perut tidak akan peduli atas apa saja yang sudah anda makan. Berbagai macam bahkan hampir semua jenis makanan harus dikonsumsi dengan baik. Namun, karena nutrisi yang terkandung pada madu lebih baik dibandingkan dengan gula, madu dapat menjadi pilihan yang sangat efektif untuk menjaga gula darah dalam tubuh anda.

Itulah artikel mengenai gula. Semoga bermanfaat.


Penulis: Jelajah Sehat
Lihat artikel menarik lainnya dalam http://www.jelajahsehat.com


No comments:

Post a Comment