Pengaruh AC (Air Conditioner) Bagi Kesehatan Tubuh



AC (Air Conditioner) Bagi Kesehatan Tubuh
The image is Pixabay property

Di kota besar, baik di rumah-rumah maupun di hotel-hotel banyak sekali yang menggunakan AC (Air Conditioner), teknologi yang semakin maju membuat manusia menjadi semakin nyaman dan mudah untuk menjalani kehidupan. Akan tetapi semua hal termasuk teknologi mempunyai dampak positif dan negatif terhadap tubuh manusia.

AC memang memberikan dampak positif yaitu membuat ruangan menjadi sejuk dan nyaman untuk ditempati, akan tetapi anda jangan terlena, karena selain dampak positif, AC juga mempunyai dampak negatif. Kedua dampak ini sebaiknya kita ketahui untuk menentukan penggunaan AC.

Berikut dampak positif atau manfaat AC (Air Conditioner) bagi Kesehatan:

1. Melindungi dari panas dan dehidrasi

Panas yang berlebihan dapat menyebabkan stroke panas, dimana tubuh tidak dapat mengatur suhu dengan baik. Jika tidak segera diobati, stroke panas ini dapat merusak otak dan organ vital lainnya. AC bisa membantu mencegah terjadinya stroke panas dengan jalan menurunkan suhu udara. Dehidrasi adalah masalah lain yang berhubungan dengan paparan panas yang berlebihan. Berkeringat berlebih karena suhu tinggi dapat menyebabkan dehidrasi, jika cairan tubuh  yang hilang tidak diisi ulang dengan baik. AC bisa meminimalkan risiko dehidrasi dengan cara mengurangi keringat dan kehilangan banyak cairan.

2. Meningkatkan Produktivitas

Dengan suhu panas yang tak tertahankan, AC akan membantu mengurangi kelelahan yang berhubungan dengan panas dan stres. Dengan adanya AC yang menyejukkan, maka akan meningkatkan produktivitas kerja. Panas yang ekstrim bisa menimbulkan efek negatif pada aktivitas fisik dan kecerdasan. AC akan meningkatkan kinerja dengan menyediakan lingkungan kerja yang sejuk dan nyaman. Selanjutnya, dapat membantu Anda untuk bisa tidur dengan nyaman, dan dengan demikian terhindar dari kelelahan dan masalah lain yang terkait dengan kurang tidur.

3. Meningkatkan Kualitas Udara dalam ruangan

AC membantu meningkatkan kualitas udara dalam ruangan secara signifikan. AC pada umumnya dapat menyaring debu, serbuk sari, dan alergen dari lingkungan lainnya. Selain itu juga akan mengontrol pertumbuhan jamur dan lumut dengan cara mengurangi tingkat kelembaban. Di daerah dengan kualitas udara yang buruk, AC dapat menciptakan suasana yang bersih dan sehat.

4. Membantu Mengurangi Asma dan Alergi

AC menyaring dan mensterilkan udara yang kita hirup, sehingga dapat membantu mengurangi asma dan alergi dengan cara menghilangkan debu dan serbuk sari, serta menghambat pertumbuhan jamur dan lumut. Paparan spora jamur merupakan salah satu faktor utama yang dapat meningkatkan risiko reaksi alergi, asma, dan masalah pernapasan-pernafasan lainnya. Gunakan AC dirumah dengan jendela yang ditutup, agar bisa membantu mencegah masuknya debu, bakteri, dan alergen lingkungan. Hal ini bisa bermanfaat bagi orang yang menderita alergi lingkungan dan sama.

Setelah dampak positif, selanjutnya saya akan menjelaskan dampak negatif dari penggunaan AC (Air Conditioner) bagi kesehatan

1. Efek Kekeringan pada kulit

Menghabiskan berjam-jam di lingkungan yang ber-AC dapat menyebabkan kekeringan dan iritasi pada selaput lendir. Kulit juga bisa kehilangan kelembaban alaminya dan bisa menjadi kering dan sensitif. Tips: Sediakan mangkok berisi air dimeja Anda, jika harus bekerja seharian diruang ber-AC, dan gunakan pelembab.

2. Memperburuk Penyakit Pernafasan

Perubahan mendadak pada suhu dan kelembaban bisa  memperburuk gejala beberapa penyakit pernapasan. Masalah ini sebagian besar dapat dihindari dengan menetapkan termostat ke suhu yang lebih tinggi, dan kemudian secara bertahap dikurangi ke tingkat yang nyaman.

3. Alergi dan Infeksi Saluran Pernapasan

Paparan berlebihan udara dingin dari AC dapat menyebabkan masalah sinus, pilek, sakit tenggorokan, dan gejala flu lainnya. Beberapa AC tidak bisa melembabkan udara, namun bisa  menyebabkan udara menjadi sangat kering. Udara yang kering tersebut dapat menyebabkan iritasi pada lapisan mulut dan hidung. Filter udara bisa menjadi kotor jika AC tidak dibersihkan secara teratur. Filter udara yang kotor tersebut dapat menjadi tempat berkumpulnya debu, serbuk sari, dan bakteri, yang akan disirkulasikan kembali dalam ruangan. Hal ini dapat meningkatkan resiko infeksi saluran pernapasan, selain justru malah menimbulkan masalah bagi penderita alergi dan asma.

4. Sick building syndrome

Sick building syndrome lebih sering terlihat pada bangunan yang menggunakan sistem pendingin udara, tetapi tidak memiliki ventilasi yang tepat. Bangunan dimana orang sering mengalami gejala seperti kesulitan bernapas, iritasi pada kulit dan selaput lendir, sakit kepala, dan kelelahan yang berlebihan, yang secara kolektif disebut dengan “Sick building syndrome”. Hal ini diyakini bahwa sindrom yang aneh ini mungkin disebabkan oleh jamur dan mikroorganisme lainnya yang menumpuk pada sistem pendingin udara dan kemudian beredar di udara yang kita hirup.

5. Penyakit Legionnaire

Penyakit Legionnaires  adalah jenis pneumonia yang disebabkan oleh bakteri legionella pneumophila. Salah satu masalah utama pada kesehatan yang terkait dengan AC adalah bahwa air hangat yang ditemukan dalam sistem AC sentral (terutama di hotel dan rumah sakit) bisa menjadi tempat berkumpulnya bakteri ini. Gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah batuk, nyeri tubuh, demam tinggi dan menggigil, kelelahan, dan sakit kepala. Jika tidak diobati tepat pada waktunya, penyakit legioner ini dapat menyebabkan komplikasi yang bisa membahayakan jiwa.

6. Berat Badan

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh biostatisticians di University of Alabama di Birmingham mengamati bahwa AC dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Menurut studi ini, ketika kita menggunakan AC untuk menjaga suhu rumah yang konstan, maka tubuh kita tidak lagi perlu mengeluarkan energi atau membakar kalori untuk menyesuaikan diri dengan perubahan suhu lingkungan. Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

7. Tidak ramah lingkungan

Kebanyakan AC menggunakan freon atau CFC, yang diketahui bisa menyebabkan penipisan lapisan ozon. Namun, AC generasi baru dikenal sudah bisa meminimalkan dampak ini,  sehingga tidak terlalu berdampak pada iklim.

 8. Kelumpuhan wajah

Kelumpuhan wajah bisa terjadi pada sisi wajah kita. Penyakit yang dinamai Bell’s palsy ini mengakibatkan terjadinya pembengkakan pada syaraf wajah. Adapun gejala dari penyakit ini adalah:
  • Mata terasa pedih jika terkena air
  • Susah berkumur
  • Mulutnya miring
  • Bicara seperti pelo
  • Saat minum sampai meluber
  • Fungsi pengecapan mulai berkurang

Penyakit ini banyak menyerang di usia remaja dan dewasa. Penemuan menyatakan bahwa penyebab terjadinya kelumpuhan wajah ini melalui infeksi virus udara atau angin. Penggunaan AC turut membantu penyebaran infeksi viruspenyakit menular ini. Oleh karena itu AC yang digunakan perlu sering dibersihkan.

9. Leher tengeng

Penyakit yang disebut tortikolis atau orang Indonesia menyebutnya sakit salah bantal ini bisa di deteksi saat kita bangun tidur. Penderita akan merasa nyeri di leher dan sakit saat menoleh ke salah satu sisi antara kanan atau kiri. Jika dipaksakan maka akan terasa nyeri hebat seperti kesetrum. Tidur dalam kondisi dingin dapat memicu kondisi leher tengeng saat bangun tidur. Jika sudah begini, salah satu penyembuhan adalah dengan memberikan suntikan pada leher dan memberikan obat anti radang.

10. Bahu beku

Frozen Shoulder atau bahu beku juga timbul saat kita terbangun dari tidur di pagi hari. Penderita akan mengalami rasa nyeri di bagian bahu sampai lengan. Saat tangan digerakkan akan sangat terasa sakit. Penderita akan kesulitan melakukan aktivitas yang membutuhkan gerakan mengangkat tangan karena akan terasa sakit sekali. Penyakit ini juga di sebabkan karena tidur dalam kondisi ruangan yang kelewat dingin karena bahaya AC. Penyembuhan dari penyakit ini bisa di lakukan dengan terapi pemanasan atau bisa juga di injeksikan obat anti radang. Berolahraga ringan pun turut membantu otot bahu bisa lebih rileks.

11. Sindrom carpal tunnel

Carpal tunnel syindrom gejalanya adalah kesemutan dan rasa nyeri pada tangan, terutama pada jari-jari tangan. Penyakit ini disebabkan oleh adanya pembengkakan syaraf pada pergelangan tangan. Gejala ini pun akan sangat terasa jika kita berada pada ruangan ber-AC yang terlalu dingin.

12. Mudah lelah

Kita juga berpotensi menjadi mudah lelah dikarenakan saat kita berada di ruangan ber-AC kita kurang menghirup udara segar alami. Saat terlalu lama di dalam ruangan bahaya AC pada sebagian orang, akan merasakan mual, gangguan syaraf, juga disertai sakit kepala, bahkan hingga merasa depresi.

13. Sesak nafas

AC sebagai pengatur udara tentu berpengaruh bagi sistem pernapasan kita yang sangat terkait dengan kondisi udara di sekitar kita. Perlu kita ketahui bahwa AC memiliki kandungan zat kimia seperti p-dichlorobenzene dan formaldehida. Kandungan kimia tersebut memicu penyakit pernapasan seperti rasa sesak di dada atau asma.

14. Gangguan reproduksi

AC pun mengandung senyawa phthalates, merupakan senyawa asam phtalic. Jika zat ini berinteraksi dengan tubuh terlalu lama akan menyebabkan masalah pada sistem reproduksi kita.

15. Gangguan kehamilan

Banyak pakar yang berpendapat bahwa seorang  ibu hamil yang terlalu lama berada di ruangan ber-AC maka akan mengalami gangguan kehamilan. Hal itu disebabkan oleh adanya senyawa phthalates yang berdampak pada kondisi janin yang berpotensi lahir cacat.

16. Ancaman tertular penyakit

Minimnya sirkulasi udara di dalam ruangan ber-AC dapat menyebabkan potensi penularan virus, bakteri, dan kuman lebih besar terjadi antar satu orang dengan orang lainnya yang sama-sama berada di ruangan tersebut. Oleh karena itu, jika dalam satu ruangan ber-AC dengan orang yang sedang sakit menular, maka akan berpotensi untuk terkena penyakit menular. Agar penyakit tidak menyebar dengan cepat, lebih baik sang penghuni yang membawa virus (sedang sakit) lebih baik tidak berada di ruangan yang sama, atau jika tidak memungkinkan, lebih baik menggunakan AC berteknologi Plasmacluster, Neo Plasma, Virus Doctor, dan sejenisnya yang dapat meminimalis virus yang terdapat dalam ruangan tersebut.

17.  Bahaya bagi mata

Peneliti menemukan bahaya AC lainnya terjadi pada mata kita. Resiko gangguan mata seperti konjungtivis dan blepharitis akan lebih beresiko terjadi jika kita terlalu lama berada di dalam ruangan ber-AC.

18. Kekebalan tubuh menurun

Kita tahu bahwa sel-sel imun kita akan berperan sangat aktif ketika kita berada di dalam kondisi udara yang lembab. Sel-sel imun akan semakin efektif membunuh virus dan bakteri saat kondisi lembab. Namun sayangnya AC yang memiliki humfilder justru membuat kondisi udara menjadi kering. Ini justru akan mengancam sistem pertahanan alami tubuh.

19. Flu dan pilek

Sama halnya dengan bahaya kipas angin, Konsultan bedah THT, Dr. Gauri dari Hinduja hospital mengungkapkan bahwa AC melakukan pendinginan melalui proses penguapan sehingga akan mengeringkan selaput lendir di hidung juga mulut seseorang. Kita tahu bahwa sinus, hidung, dan ternggorokan sangat bergantung pada kelembapan udara yang membuat sistem imun bekerja.

20. Nyeri sendi dan otot

Suatu penelitian menyebutkan bahwa Suhu AC yang kelewat dingin akan mempengaruhi  viscositas dari joint fluids. Tingkat suhu yang ekstrim ini akan mempengaruhi cairan lubrikasi di dalam sendi-sendi jadi berkurang. Hal itulah yang akan menyebabkan persendian kita mudah sekali terasa nyeri.

21. Menurunnya Kesehatan Paru-Paru

Hal Ini dikarenakan, ruangan ber-AC dapat menyebabkan suhu dan kelembaban di dalam ruangan berubah secara mendadak. Kedua perubahaan tersebut akan berpengaruh pada sistem pernafasan seseorang khususnya paru-parunya.

22. Menyebabkan Sakit Kepala Atau Pusing

Inilah yang sering kali menyerang anda. Ini dikarenakan, ada beberapa model AC yang mengeluarkan udara yang terlalu dingin.

29. Tidak Tahan Suhu Panas Dan Mudah Lelah.

Bagi mereka yang terbiasa bekerja dan beraktivitas diruangan yang ber-AC, maka begitu keluar ruangan merasa tidak nyaman dan selalu mengeluarkan keringat. Gejala lainnya yaitu mereka mudah lelah saat beraktivitas dan bekerja yang ruangannya memiliki fasilitas AC.

Pendapat Ahli Tentang Bahaya AC

Dr. Wendra Ali. Sp.S, seorang ahli syaraf di Rumah Sakit International Bintaro mengungkapkan bahwa AC membuat tubuh kita kekurangan air dan juga menyebabkan hiportemia. Bahkan dampak terburuknya bisa mengundang kematian disebabkan adanya peningkatan kejenuhan konsentrasi dari karbon dioksida serta menurunnya jumlah oksigen.

Pada tahun 2003 hingg 2005, sedikitnya ada 20 kasus kematian yang disebabkan karena terlalu lama terkena suhu AC, dan diantaranya terjadi pada saat tidur. Walaupun dari tinjauan medis masih menduga adanya faktor lain memungkinkan terjadi kematian, namun tidak bisa menampik sama sekali bahwa faktor penggunaan AC juga turut mempengaruhi. Faktanya sangat banyak sekali bahaya yang disebabkan dari penggunaan AC. Terlalu lama di dalam ruangan ber-AC berpotensi memberikan dampak buruk bagi tubuh kita. Apalgi saat kita menggunakan AC pada saat tidur, justru saat terbangun akan membuat tubuh tidak segar dan sangat lemas AC yang tidak rajin dibersihkan pun turut mempengaruhi datangnya bahaya penyakit. Oleh karena itu, gunakan AC seperlunya dan selalu bersihkan AC secara rutin.

Demikianlah artikel mengenai AC (Air Conditioner) bagi kesehatan tubuh. Semoga bisa membantu anda dan semoga bermanfaat.


Lihat artikel menarik lainnya dalam http://maswahyublogger.blogspot.co.id


No comments:

Post a Comment