Cara Berpikir Kritis



Cara Berpikir Kritis
The image is Pixabay property

Berpikir kritis adalah suatu proses dimana seseorang atau individu dituntut untuk menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi untuk membuat sebuah penilaian atau keputusan berdasarkan kemampuan, menerapkan ilmu pengetahuan dan pengalaman. 

Supaya bisa berpikir secara kritis melibatkan suatu rangkaian yang terintegrasi tentang kemampuan dan sikap berpikir, berpikir secara aktif dengan menggunakan intelegensia, pengetahuan, dan ketrampilan diri untuk menjawab pertanyaan, dengan cermat menggali situasi dengan cara mengajukan pertanyaan dan menjawab dengan relevan. 

Berpikir untuk diri sendiri dan secara cermat menelaah berbagai ide dan mencapai kesimpulan yang berguna, mendiskusikan ide kedalam suatu cara yang terorganisasi untuk pertukaran dan menggali ide dengan orang lain. Sebagai seorang profesional berpikir kreatif harus selalu melihat kedepan, profesional tidak boleh membiarkan berpikir menjadi sesuatu yang rutin atau standar.

Seorang yang berpikir dengan cara kreatif akan melihat setiap masalah dengan sudut yang selalu berbeda meskipun objeknya sama, sehingga dapat dikatakan, dengan tersedianya pengetahuan baru, seorang profesional harus selalu melakukan sesuatu dan mencari apa yang paling efektif dan ilmiah dan memberikan hasil yang lebih baik untuk kesejahteraan diri maupun orang lain. 

Proses berpikir ini dilakukan sepanjang waktu sejalan dengan keterlibatan kita dalam pengalaman baru dan menerapkan pengetahuan yang kita miliki kita menjadi lebih mampu untuk membetuk asumsi, ide-ide dan membuat simpulan yang valid. Semua proses tersebut tidak terlepas dari sebuah proses berpikir dan belajar.

Komponen Berpikir Kritis

1. Pengetahuan
Komponen pertama berpikir kritis adalah dasar pengetahuan khusus seorang profesional. Dasar pengetahuan ini beragam sesuai dengan profesi yang dijalani dan pendidikan tambahan yang harus dicari maupun ditempuh.

2. Pengalaman
Pengalaman memberikan suatu sarana untuk menguji pengetahuan keprofesionalan. Seorang professional harus mengetahui bahwa pendekatan teori mempunyai landasan kerja yang penting untuk praktik tetapi harus dibuat modifikasi untuk merangkul lingkungan kerja, kualitas keunikan yang ada. Kompetensi dalam pemikiran kritis adalah proses kognitif yang digunakan profesional untuk membuat penilaian tentang profesionalisme itu sendiri.

Kompetensi berpikir kritis dibagi menjadi 3 
a. Kompetensi Umum
b. Kompetensi Khusus dalam situasi kerja
c. Kompetensi khusus dalam keprofesionalan

3. Sikap
Sikap adalah adalah nilai yang diyakini terbentuk dalam bentuk pemikiran yang termanifestasi dalam sebuah tindakan.

4. Tanggung gugat 
Tanggung gugat adalah kesiapan seorang profesional mengalami tanggung gugat untuk apapun penilaian yang dibuatnya atas nama pekerjaan terhadap segala sesuatu tindakanya atau keputusannya.

5. Berpikir mandiri 
Berpikir Mandiri adalah inti dari riset untuk dapat berpikir mandiri seseorang profesional akan berpikir dan mencari rasional serta jawaban yang logis.

6. Mengambil Resiko
Seorang profesional harus rela ide-idenya ditelaah dan harus dapat menerima pemikiran baru dan maju. Perlu dibutuhkan keyakinan dan niat serta kemauan untuk mengambil resiko apa yang salah dan dan untuk kemudian melakukan tindakan didasarkan pada keyakinan yang didukung fakta dan bukti yang kuat.

7. Kerendahan Hati
Penting untuk mengakui keterbatasan diri, pemikir kritis mengetahui resiko yang timbul dari sebuah keputusan maupun situasi jika profesional tidak mampu mengenali ketidakmampuannya untuk mengatasi masalah yang muncul maka bias dipastikan strateginya akan mengalami kegagalan. Seorang profesional harus memikirkan kembali untuk mencari pengetahuan baru, mencari sumber informasi yang lain.

8. Integritas 
Integritas pribadi membangun ras percaya diri, seorang profesional yang mempunyai integritas dengan cepat akan berkeinginan mengakui dan mengevaluasi segala ketidak konsistenan dalam ide dan keyakinanya.

9. Ketekunan 
Profesional yang berpikir kritis bertekad menemukan solusi yang efektif untuk mengatasi konflik terkait dengan profesionalisme, Profesional belajar sebanyak mungkin mengenali masalah yang mungkin timbul dari profesinya.

10. Kreatif
Kreatifitas mencakup berpikir original, hal ini berarti menemukan solusi di luar apa yang dilakukan secara tradisonal. Komponen standar dalam berpikir kritis mencakup standar intelektual dan profesional. 


Penulis: Imron Rosyidi
Lihat artikel menarik lainnya dalam http://imron46.blogspot.co.id


No comments:

Post a Comment