Pulau Tumbak, Perjalanan Menuju Spot Pulau Tereksotis di Minahasa



The image is Pixabay property

Dalam artikel ini saya akan membagikan pengalaman perjalanan yang kami lakukan di Taman Bakau Pulau Tumbak. Semoga memberi refrensi destinasi wisata bagi anda. Ditengah kepopuleran wisata Pulau Bunaken dan Pantai Paal di Manado, ternyata ada salah satu tempat wisata yang lebih eksostis yaitu disisi tenggara Sulawesi utara.  Tempat tersebut merupakan surga yang tersembunyi yang dinamakan Pulau Tumbak dan lokasinya berada di  Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara.

Perjalanan ini kami mulai pukul 16:00 dari Manado, dengan estimasi lama perjalanan sekitar 3 jam. Dengan bermodalkan google map dan arahan telephone oleh pemilik cottage di Pulau Tumbak, kami berjalan menuju Taman Bakau. Untuk mempermudah perjalanan ini, kita bagi menjadi 3 check point yaitu Manado - Tomohon (check poin 1), Tomohon - Ratahan (check poin 2), dan Ratahan - Pantai Tumbak (check poin 3).

Perjalanan yang awalnya terasa nikmat, karena jalur yang dilalui melewati Kota Tomohon yang memanjakan mata dengan keindahan warna-warni tanaman hias, udara yang sejuk dan juga keindahan Gunung Lokkon yang indah ke angkasa, tiba-tiba suasana menjadi mencekam setibanya di Ratahan atau Desa Tumbak (check poin 3). 

Tepatnya Jalan Wioi belokan ke kiri sebelum memasuki pusat Kecamatan Ratahan, karena kami Tina di lokasi tersebut pada malam hari yaitu sekitar pukul 19:00 dan harus melalui jalan berliku pegunungan yang jarang rumah penduduk. Selain itu kami menembus derasnya hujan, tetapi dengan kerja team yang baik dalam membaca peta dan komunikasi yang intens dengan pemilik cottage di Pulau Tumbak, tidak ada kendala berarti untuk mencapai Desa Tumbak.

Setibanya di Desa Tumbak tentunya kami mencari cottage, lelah dan lapar yang kami rasakan saat itu. Kami menuju cottage dengan diarahkan oleh pemiliknya, hingga sampai di tempat yang dimaksud, nampak seorang pria dengan hidung mancung, bermata biru, berambut pirang menghampiri kami sambil berkata “Apakah anda yang me medan cottage?”. Kami semua terkejut, tadinya kita pikir beliau adalah turis asing, tapi ternyata pemilik cottage.

Beliau bernama Mr. Yoan dan sudah 8 tahun tinggal di pedalaman Desa Tumbak. Dulunya beliau kuliah praktek di Desa Tumbak karena beliau adalah mahasiswa Jurusan Kelautan di Sebuah Universitas di Prancis. Kemudian beliau memutuskan untuk menetap di Desa Tumbak. 

Kemudian kami diarahkan ke sebuah rumah pesisir pantai. Setelah masuk rumah ternyata sudah ada makanan ikan segar yang dihidangkan. Seperti jamuan makan malam, yang lebih membuat kita takjub adalah cottagenya, ternyata bukan disini melainkan di tengah laut di Taman Bakau Pulau Tumbak yang tak berpenghuni, sekitar 10 menit dari rumah itu.

Perjalanan dilanjutkan dengan naik perahu dari tempat kita makan malam. Setelah sampai di Pulau Tumbak, Pulau ini membuat kita speechless, Teresina dengan keindahannya dan membuat rasa lelah hilang seketika. Signal handphone ternyata sangat bagus disana, kita bisa streaming menonton. Dengan bermodalkan gitar yang dibawa dari Manado, kita bernyanyi bersama dipinggir pantai.

Keesokan harinya perjalanan menelusuri paradise yang sesungguhnya baru dimulai, Mr. Yoan memberi fasilitas perahu untuk membawa kita berkeliling ke pulau-pulau sekitar. Yang pertama dikunjungi adalah Pulau Baling-baling.

Pulau ini tak kalah keindahannya, disana ada bukit dan pantai pasir putih menyatu disatu pulau kecil, bukitnya bisa didaki kurang dari 5 menit. Dari atas bukit mata dimanjakan pemandangan laut yang jernih sehingga gugusan terumbu karang terlihat jelas dari atas bukit.

Berikutnya Pulau Ponteng, disini merupakan tempat untuk snorkling, kita dimanjakan dengan pemandangan bawah laut yang indah dengan terumbu karang yang berwarna warni serta jenis ikan hias yang masih banyak berkeliaran. Ikan yang paling banyak adalah jenis ikan badut atau terkenal dengan nama Nemo. Terakhir mampir sebentar di Pantai Desa Tumbak untuk bermain pasir, berfoto dan bersenda gurau. 

Setelah seharian menikmati pemandangan di area Pulau Tumbak, rasanya  tak rela meninggalkan tempat ini. Namun jika ingin terus menikamati area Pulau Tumbak tak aka ada habisnya. Tepat pukul 16.00 kita memutuskan untuk pulang menuju daratan dan melanjutkan perjalanan ke Manado. Saya berharapan suatu saat nanti akan kembali ke tempat ini tentunya dengan persiapan yang matang dan waktu yang lebih lama.

Di area Pulau Tumbak bukan hanya memiliki pemandangan alam yang menarik tetapi disini juga banyak spot untuk memancing. Itulah artikel mengenai keindahan Pulau Tumbak. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda.


Penulis: Awal Kadir
Lihat artikel menarik lainnya dalam http://awalukoe.blogspot.co.id


No comments:

Post a Comment