Tips Merencanakan Rumah Sehat



 Tips Merencanakan Rumah Sehat
The image is Pixabay property

Kita hidup di Indonesia yang penuh dengan dinamika, termasuk juga dinamika Iklim dan cuaca, seperti yang kita rasakan bersama jika siang panasna luar biasa, jika malam dinginnya sampai ke tulang. Inilah realita dan permasalahan yang harus kita hadapi bersama, dan kita pecahnya melalui pendekatan-pendekatan desain bangunan, dimana bangunan adalah selubung ke 3 dari badan kita setelah kain baju.

Siapa sih yang tidak menginginkan rumah tinggalnya memiliki konsep yang nyaman, indah dan sehat? Jangankan orang lain, saya pun selalu memimpikan rumah tinggal yang memiliki konsep yang demikian sejak masih kecil (sebelum masuk jurusan Arsitektur). Untuk itu, setiap kali ada owner yang meminta di desainkan sebuah hunian, saya mencoba memberikan pemahaman untuk mengacu dan mengarah pada konsep tersebut.

Alasannya cukup simple, karena memang itulah tujuan sebuah desain yang ideal dan desain yang benar. Memang manfaatnya belum bisa dirasakan saat itu juga, tetapi setelah berada di dalamnya dan memperhatikan sekeliling ternyata mendapati tentang sesuatu yang disebut "RUMAH SEHAT" telah berada di tengah-tengan anda.

Ketika berbicara mengenai suatu keindahan, maka akan banyak bermunculan opsi dan penilaian yang bersifat subjektif. Karena keindahan itu relatif, tergantung dari latar belakang dan pengalaman masing-masing individu. Akan tetapi jika menyangkut soal kesehatan, maka standarnya sangat beragam.

Namun demikian maka terdapat beberapa kriteria "Rumah Sehat' diantaranya; sirkulasi udara lancar, ruangan mendapatkan pencahayaan alami (cahaya matahari) dengan optimal terutama pagi hari sampai menjelang siang hari, tata letak ruangan yang tentunya memudahkan pemakai dalam beraktifitas, terdapat lahan (tanah kosong) untuk penghijauan atau taman baik dalam maupun luar rumah.

Sirkulasi udara atau dalam bahasa ilmiahnya "Penghawaan" adalah tempat sirkulasi udara ke dalam bangunan melalui bukaan seperti jendela, angin-angin ataupun pintu. Selubung bagian terluar mutlak menggunakan jendela, sedangkan ruang bagian tengah yang tak berjendela sebaiknya menggunakan dinding dengan desain sedemikian rupa atau saluran penangkap angin sehingga bisa mengalir ke dalam bangunan. Penting adanya karena memang inilah faktor penentu kenyamanan di dalam ruangan, Dengan penempatan yang benar dan sesuai maka akan didapat udara yang baik.

Sedangkan mengenai "Pencahayaan Alami" sebaiknya bersumber dari cahaya alami selain nyaman tentu akan lebih menghemat listrik ketika siang hari. Tanpa perlu AC dan lampu neon, penghuni di dalam ruangan sudah bisa nyaman beraktivitas dengan produktif. Dalam ilmu Arsitektur, sinar matahari juga memberikan banyak manfaat, salah satunya adalah sumber vitamin D (mulai matahari terbit hingga jam 10 pagi). Setelah itu, sebaiknya anda tidak terkena secara langsung karena berbahaya untuk kulit manusia. Cahaya matahari juga berguna untuk membunuh jamur, mengurangi kelembaban dalam ruangan, sehingga ruangan terasa hangat dan nyaman.

Selain tips merencanakan rumah sehat diatas, ada satu hal lagi yang akan saya share yaitu perhatikan hal-hal penting dibawah ini sebelum membangun rumah idaman anda.

Memiliki rumah idaman merupakan salah satu yang paling diinginkan oleh setiap individu. Bahkan bagi sebagian orang menjadikannya sebagai salah satu motivasi hidup. Terkadang juga dijadikan sebagai bukti bahwa yang bersangkutan telah sukses dan mapan secara ekonomi. Lebih-lebih bila rumah idaman tersebut dibangun dari hasil kerja kerasnya.

Sadar atau tidak, selama kita hidup di dunia ini kebanyakan kegiatan dan aktivitas sehari-hari dilakukan dalam ruangan. Salah satu contoh dekatnya adalah rumah. Entah rumah yang kita miliki adalah rumah idaman atau hanya sebatas rumah ideal saja, yang mana cukup sebagai kebutuhan tempat tinggal saja.

Namun kadangkala ketika membangun rumah, masih banyak di antara kita yang tidak begitu memperhatikan faktor lingkungan serta iklim yang terjadi di sekitar lokasi bangunan. Akibatnya, rumah yang kita bangun pada akhirnya akan cepat mengalami kerusakan. Hal ini tentu saja akan membuat pengeluaran menjadi bertambah, bahkan bisa saja biaya perbaikan lebih besar daripada saat memulai membangun rumah baru.

Kita semua tahu bahwa Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis basah. Di mana memiliki dua musim, yakni musim penghujan dan musim kemarau. Kedua musim ini sangat berpengaruh terhadap bangunan seperti rumah dan bisa berdampak pula pada kenyamanan penghuni, jika kita tidak memperhatikannya pada saat merencanakan rumah yang ingin di bangun.

Untuk itu, perlu di pikirkan baik-baik dan matang sebelum anda memulai membangun rumah idaman atau pun rumah ideal. Ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan saat membangun rumah, seperti orientasi bangunan, kondisi lansekap, bahan bangunan, serta penghawaan dan pencahayaan.

Orientasi

Orientasi bangunan merupakan hal utama yang harus diperhatikan. Hal ini di karena banyak faktor dapat mempengaruhi orientasi bangunan, seperti faktor cahaya dan faktor angin. Perlu di ketahui bahwa di Indonesia aliran udara kebanyakan bergerak dari arah utara ke selatan atau sebaliknya. Sehingga bangunan yang menghadap utara atau selatan dapat memperoleh cahaya dan aliran udara secara optimal. Kondisi ini baik untuk kesehatan dan tidak memerlukan kehadiran AC. 

Namun perlu di ingat bahwa cahaya yang masuk ke dalam ruangan kadang berlebihan, sehingga membutuhkan adanya filter seperti shading dan titisan yang dapat memfilter cahaya matahari langsung masuk ke dalam ruangan.

Landscape Atau Lansekap

Hunian yang memiliki taman atau pekarangan akan memberikan banyak manfaat, serta membantu kelancaran sirkulasi udara baik ke dalam maupun luar bangunan. Dengan adanya pepohonan di sekitar rumah anda, udara yang masuk akan disaring terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam ruangan. Di sisi lain, pepohonan bisa bermanfaat sebagai peneduh dan penghalang cahaya berlebihan, sehingga membuat ruangan menjadi nyaman. Manfaat lainnya adalah dapat menyerap air saat musim hujan tiba dan menjadikan lingkungan tetap aman.

Bahan Bangunan Atau Material

Bahan bangunan merupakan bagian terpenting untuk mewujudkan rumah yang kita idam-idamkan. Seringkali kita salah dalam memilih material untuk bangunanyang kita inginkan. Pilihlah material yang tidak mudah menghisap air agar bangunan tidak menjadi lembab. Jangan lupa untuk mempertimbangkan material yang konduktivitasnya rendah, sehingga dapat membantu mengurangi panas pada bangunan.

Jika menggunakan material kaca pada jendela, anda wajib memperhatikan orientasi bangunan terhadap sinar matahari serta aliran udara yang akan masuk ke dalam ruangan. Dan perlu di ingat, jangan sampai terperangkap dengan istilah "minimalis" yang sedang trend seperti saat ini. Kita berada di Indonesia bukan di negara yang memiliki 4 musim yang salah satunya bersalju. 

Pencahayaan dan Penghawaan

Setiap orang pasti mendambakan rumah yang sehat dan nyaman. Untuk itu, dalam merencanakan hunian idaman kita perlu memperhatikan banyak faktor, di antara pencahayaan dan penghawaan. Hunian yang memiliki pencahayaan dan penghawaan alami yang baik akan mendukung kenyamanan penghuninya.

Sebagai contoh, jika penempatan bukaan (jendela dan ventilasi) berdasarkan arah sinar matahari dan angin sesuai dengan kondisi iklim negara kita, maka saat siang hari tidak perlu lagi menyalakan lampu untuk membantu penerangan dalam ruangan. Di satu sisi, bisa menghindari penggunaan Air Conditioner (AC) yang berlebihan karena ruangan selalu dalam keadaan nyaman.

Semoga bermanfaat.


Penulis: Arif Rahman
Lihat artikel menarik lainnya dalam https://arsitekantara.blogspot.co.id



No comments:

Post a Comment