Cara Minta Maaf Yang Ampuh



The image is Pixabay property

Mau minta maaf kepada pacar karena ketahuan selingkuh? Atau minta maaf kepada bos kerena suatu kesalahan? Dalam artikel kali ini saya akan membahas trik paling ampuh untuk diterapkan pada saat ingin meminta maaf. Semua pasti sudah tau jika meminta maaf tidak segampang yang kita kira, kadang kita membutuhkan lebih daripada sekedar mengucapkan kata-kata minta maaf seperti “maafkan aku” agar keadaan normal kembali. Berikut ini akan saya ulas cara meminta maaf yang kemungkinan berhasilnya sangat tinggi menggunakan Ilmu Psikologis.


Meminta maaf karena keadaan yang tidak bisa kita kendalikan jauh lebih bisa dimaafkan daripada minta maaf karena keadaan dimana kita mampu mengendalikan keadaan tersebut. Contohnya saja ‘ketika kita telat lalu meminta maaf karena benar-benar lupa’ akan beda hasilnya dengan ‘meminta maaf karena alasan ban kita bocor’.

Dengan melimpahkan kesalahan kepada faktor luar (dalam hal ini kita menyalahkan ban yang bocor) kemungkinannya jauh lebih besar untuk kita agar tidak dimarahi. Agar lebih mantap lagi jelaskan juga bahwa kita sudah berusaha mengantipasinya tetapi keadaan jauh lebih buruk dari yang diperkirakan, kalau bisa jelaskan dengan sangat rinci.

Beda kasus beda pula cara penyelesaiannya. Contoh lain adalah ‘Ketika kita berbuat salah lalu orang lain merasa terhina dan terluka perasaannya’. Orang itu pasti merasa kita telah mengkhianatinya, tidak perduli, merasa harga dirinya dijatuhkan dan lain-lain. Ucapan “maafkan aku” saja sudah pasti 100% tidak mempan. Kenapa ? KARENA KITA BELUM MEMULIHKAN HARGA DIRINYA.

Jadi yang harus kita lakukan adalah mengembalikannya ke kondisi sedia kala. Yang harus kita lakukan ada empat langkah, yaitu:

#1 Bertanggung Jawab

Kita harus bertanggung jawab, minta maaf yang tulus. Tidak seperti yang sebelumnya, sebaiknya kali ini kita bertanggung jawab penuh. Jangan mengalihkan kesalahan ke orang lain yang mana terlihat dibuat buat, hal itu malah memperburuk keadaan. Soalnya dia pasti tau kita sedang mengalihkan kesalahan. Keseimbangan EGO-nya harus dipulihkan. Dia perlu tau kalau kita tidak sedang memanfaatkannya dan bahwa kita itu sangat memahami perasaannya. Maka dari itu kita harus benar-benar tulus.

#2 Tunjukkan rasa penyesalan dan ketersediaan menerima hukuman

Tunjukkan kalau kita menyesal dan yang terpenting katakan kalau kita bersedia menerima hukuman atas segala resiko dari apa yang telah kita perbuat. Biarkan saja dahulu ia merasa nasib kita berada ditangannya. Karena tujuan kita adalah memulihkan rasa berkuasa si dia. Dengan menunjukkan penyesalan dia akan mendapatkan kembali apa yang kita rampas yaitu KEKUASAAN. Bagaimanapun juga saat ini nasib hubungan kita dengannya berada ditangannya. Kembalikan apa yang kita rampas kepadanya maka kita akan dimaafkan.

Contoh kata-katanya seperti ini :
“Aku sadar kalau aku salah, kamu berhak kok marah-marah. Aku siap menanggung akibat dari apa yang sudah kuperbuat”.

Lebih bagus lagi sarankan hukuman yang paling berat. Mau tidak mau dia akan memikirkan itu dan dia akan menilai bahwa apa yang kita lakukan tidak seburuk nilai hukumannya. Maka secara tidak sadar didalam psikologinya akan membentuk pertanyaan “jika kesalahannya tak termaafkan, mengapa aku mau membicarakan hukuman itu”, dengan kata lain anda masih ada harapan untuk dimaafkan.

#3 Berjanji tidak akan mengulangi kesalahan

Jelaskan bahwa anda tidak akan mengulanginya lagi dan jika kesalahan ini terulang maka sebaiknya kita menjelaskan bahwa sebabnya adalah rasa “takut”. Misalnya anda bisa mengatakan :

“Aku takut kamu akan membenciku kalau aku tidak berbohong saat itu. Aku takut kehilangan mu.”
Atau
“Saya takut dipecat pak kalau saya tidak bohong soal barang anu”.

Kini tindakan kita tidak seperti sebuah penghianatan, akan tetapi kelihatan seperti tindakan seseorang yang kehilangan akal sehat karena sedang ketakutan. Hal ini membuat kita kelihatan mudah diserang, bagus untuk memulihkan perasaan berkuasanya. Ingat! kita sedang melakukan perbuatan yang sangat berlawanan dengan yang namanya NGOTOT.

#4 Katakan bahwa perbuatan tersebut tidak menghasilkan keuntungan apa apa

Jangan pernah mengatakan kalau kita mendapat keuntungan pribadi dari perbuatan kesalahan kita tersebut. Tunjukkan bahwa perbuatan kita tidak membuahkan hasil apa apa seperti yang kita inginkan. Misalnya saat ketahuan selingkuh. Anda bisa katakan:
“aku dihantui perasaan bersalah karena melakukan hal itu” atau ketika ketahuan korupsi “sebenarnya aku tidak mau makan uang haram”.

Semoga bermanfaat.


Penulis: Muchlis
Lihat artikel menarik lainnya dalam http://www.meretas.com


No comments:

Post a Comment