Desa Penglipuran, Desa Wisata di Bali



Desa Penglipuran, Desa Wisata di Bali
The image is Pixabay property

Desa Penglipuran adalah sebuah desa yang menjadi ikon desa wisata di Bali. Objek wisata ini adalah tujuan dari wisatawan domestik dan asing. Akses ke desa ini cukup mudah untuk berada di jalur utama dan Kintamani Bangli, sekitar 45 km dari Denpasar, tepatnya Kabupaten Bangli. Pengembangan pariwisata pedesaan Penglipuran memang sangat tepat, karena memiliki budaya yang unik dan tradisi didukung oleh suasana yang indah, nyaman, dan lingkungan yang dingin kondusif karena di dataran tinggi, di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut.


Saat memasuki desa, batas wilayah ada Penglipuran disebut Catus Pata, di sini ada ruang terbuka seperti taman, balai desa sebagai tempat untuk menyambut tamu. Kendaraan tidak diizinkan untuk memasuki area perumahan, parkir telah disediakan khusus untuk pengunjung. Dengan membeli tiket seharga Rp 7.500 kita sudah bisa memasuki rumah adat daerah, sedangkan tiket untuk turis asing dipatok dengan harga dan Rp 50.000.

Di desa ini adalah satu-satunya rumah tradisional Bali yang dapat ditemukan, terorganisir dan sangat terawat dengan baik bahkan hingga saat ini. Di tengah laju modernisasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat, Desa Penglipuran masih mampu mempertahankan urutan warisan budaya nenek moyang mereka. Rumah-rumah mereka dibuat persis sama dengan satu sama lain, bahan yang sama, seperti dinding, atau penyengker tanah dan juga atap bambu. Bambu tumbuh subur di sini dan disimpan untuk tujuan membuat rumah dan untuk pemakaman.

Namanya ‘Penglipuran’ berarti penghibur. Sesuai namanya desa ini memang cocok untuk tempat relaksasi dan istirahat, seperti waktu raja-raja kerajaan yang sengaja datang ke sini untuk istirahat karena suasanya tenang dan damai. Nama ini berasal dari Pengeling Pura Penglipuran yang berarti tempat suci untuk mengingat para leluhur. Penghidupan masyarakat setempat adalah bertani, pada pagi hari kegiatan mereka di pertanian dan di sore hari mereka duduk depan rumah untuk berinteraksi dengan orang lain, sehingga hubungan sosial antara orang-orang terjaga dengan baik.

Berlibur tanpa belanja oleh-oleh tentunya kurang lengkap. Terutama jika kita sedang berlibur di salah satu pulau di Indonesia yang sudah sangat terkenal sebagai pulau tujuan wisata, Bali. Ada begitu banyak oleh-oleh yang bisa kita beli dari Bali. Mulai dari benda-benda seni seperti patung dan juga lukisan sampai dengan kain batik. Pulau Bali memiliki kain batik khas yang tidak kalah dengan batik di pulau Jawa. Terdapat dua macam jenis batik yang bisa kita beli sebagai oleh-oleh di pulau Bali.

Batik khas Bali yang pertama bernama batik gringsing yang bisa kita beli di tempat pembuatannya langsung yaitu di desa Tenganan. Batik khas Bali yang kedua bernama batik galuh. Jika kita ingin membeli batik galuh, maka kita bisa membelinya di pusat oleh-oleh batik yang terletak di daerah kabupaten Gianyar. Br Tegehe adalah tempat yang paling tepat untuk membeli oleh-oleh batik galuh khas Bali ini.

Sebelum berbicara lebih jauh mengenai batik galuh yang menjadi salah satu oleh-oleh khas dari pulau Dewata ini, ada baiknya kita melihat sekilas mengenai sejarah dari batik ini. Pembuatan batik galuh pertama kali pada tahun 1976 dan dibuat oleh bapak Pande Ketut Krisna. Pada saat itu, pembuatan batik ini hanya menggunakan 2 alat tenun. Semua dikerjakan secara manual sehingga membuat kualitas kain batik galuh dikenal hingga mancanegara. Saat ini, batik tersebut masih tetap diproduksi dengan menggunakan alat manual. Oleh sebab itu, tidak heran jika batik sudah terjual sampai mancanegara.

Dikarenakan kepopuleran dari batik galuh, maka kita akan melihat begitu banyak turis memenuhi tempat ini setiap harinya. Bukan hanya turis dalam negeri yang ramai-ramai membeli oleh-oleh kain batik ini, namun turis mancanegara juga tak mau kalah. Ada begitu banyak produk yang terbuat dari kain batik ini. Tidak hanya kain batik galuh saja yang tersedia di tempat oleh-oleh ini, namun kita juga bisa membeli kemeja batik untuk pria maupun wanita, sandal dengan motif batik, tas dengan bahan kain batik, dan masih banyak macam barang yang terbuat dari kain batik.

Selain dapat memilih berbagai macam barang yang terbuat dari kain batik, kita bisa berfoto dengan latar belakang beberapa macam kain batik galuh. Jika kamu adalah penggemar kain batik, maka kamu akan merasa rugi jika tidak mampir untuk sekedar melihat-lihat koleksi kain batik yang ada di tempat ini karena pelayanan di tempat inipun sangat menyenangkan.

Itulah perjalanan saya di pulau dewata, Bali. Semoga bermanfaat.


Penulis: Agus Sugiyanto
Lihat artikel menarik lainnya dalam http://santaisaja.net


No comments:

Post a Comment