Kota Tua Jakarta, Berjaya Pada Zamannya



Kota Tua Jakarta, Berjaya Pada Zamannya
The image is Pixabay property

Kota Tua dan Sejarah

Sekilas singkat entang kawasan wisata kota tua di Jakarta dimualai pada masih jaman kerajaan dahulu yang masih berada pada kekuasaan Hindu Pajajaran, saat tahun 1526 Kesultanan Demak mengirim Fatahillah untuk menyerang pelabuhan Sunda Kelapa.


Sarat akan sejarah, wilayah kecil di Jakarta yang mengalami pergantian kekuasaan dan beberapa nama mulai dari Jayakarta, setelah di Serang dan dihancurkan oleh bangsa Belanda dibawah perintah Jan Pieterszoon, karena memliki tempat yang strategis untuk perniagaan dan perekonomian maka dikuasai oleh VOC di era tahun 1619-an, lalu beberapa tahun kemudian berganti dengan nama Batavia yang juga di kenal dengan sebutan Batavia Lama (Oud Batavia), yang diambil dari seorang leluhur bangsa Belanda bernama Bataviren, pusat pemerintahan sendiri berada pada sisi timur Sungai Ciliwung (Lapangan Fatahillah).

Seluruh konsep bangunan dipusat kota ini dibangun dengan gaya dan arsitektur khas Belanda lengkap dengan adanya benteng (Kasteel Batavia), dinding kota dan kanal, penduduk asli Batavia oleh bangsa Belanda disebut juga Batavianen yang kini menjadi Betawi, karena semakin banyak kesibukan, banyak penduduk asli yang akhirnya meninggalkan kota dengan seluas 15 hektar ini, yang memiliki tata kota pelabuhan tradisional Jawa dengan berpindah hingga ke wilayah Weltrevden (Lapangan Merdeka), pergantian nama selanjutnya ialah terjadi pada era kekuasaan Jepang di tahun 1942 yang berganti menjadi Jakarta dan hingga sekrang dan masih sebagai Ibu Kota Indonesia tercinta

Guberbur pertama Jakarta, Ali Sadikin 1972, yang mengeluarkan status bahwa Kota Tua menjadi situs warisan sebagai saksi nyata akan sejarah dengan keberadaan dari bangunan dan arsitektur-arsitektur yang masih tersisa, pada umumnya banyak warga yang antusias akan keputusan yang diambil oleh Gubernur tapi tidak banyak tindakan atau sesuatu berarti yang dilakukan pemerintah atas warisan era kolonial Belanda ini.

Banyak perhatian warga akan tercurahkan dan takjub atas keberadaan dan sejarah dengan berbagai peniggalan bangunan-bangunan klasik yang dulu pernah ada di Jakarta ini, namun karena kurang tersentuh dan keseriusan yang penuh, banyak lokasi-lokasi yang sepertinya tak terawat bahkan tak tersentuh secara maksimal walau pun pada era Soekarno ada beberapa bagunan yang direfungsi dan malah dihancurkan karena alasan tertentu demi sang sebuah tata kota di Jakarta yang diinginkan, namun seolah tetap pada akhirnya ketidakseriusan terhadap pengelolaan yang total akan  wilayah bersejarah ini.

Sebuah kota yang merupakan medan Magnet bagi ajang edukasi sejarah dan sumber pemasukan dari sektor pariwisata, yang akhirnya hanya beberapa spot yang bisa di eksplore, misalnya di wilayah Gedung Museum Sejarah Jakarta adalah  yang berdiri megah sebuah bangunan yang dulunya pada masa kolonial merupakan sebuah bangunan sebagai Balai Kota yang gagah, fungsi sesungguhnya diwilayah tersebut ialah merupakan taman yang sangat asri, banyak kegiatan masyarakat yang memanfaat daerah atau wilayah tersebut dengan berbagai kegitan sehari-hari.

Walaupun saat ini masih tergolong salah satu lokasi yang masih bisa di nikmati, karena memang tidak bisa dilupakan begitu saja oleh masyarakat Jakarta pada umumnya, Kota Tua Jakarta merupakan salah satu destinasi sebagai tujuan objek wisata yang menarik dan mencolok, walau demikian masih banyak dari bebrapa ornamen bangunan yang masih tetap dijaga dan bisa dinikmati oleh kita, mulai dari bentuk gedung Museum Sejarah Jakartanya sendiri yang didepannya masih terdapat Meriam Belanda dan tempat keran air, lokasi ini sering di dijadikan tempat acara-acara tertentu selain juga sebagai tempat rekreasi bagi muda-mudi dan warga disekitaran Jakarta, karena memang tempat ini mempunyai keindahan tersendiri untuk melakukan aktifitas reksreasi walaupun hanya sekedar berfoto ria, dan tak sedikit kegiatan pengambialn foto untuk kepentingan komersial yang mengambil dari beberapa titik atau spot di lokasi yang klasik ini.

Keberadaan Sekarang

Lokasi dan keberadaan Kawasan Kota Tua mungkin sebagian banyak orang hanya berpendapat di sekitaran Museum Sejarah Jakarta dan sekitarnya saja, menurut informasi yang disampaikan dari ahli dan pengelola, Kawasan Kota Tua Jakarta terhampar mulai dari pesisir utara daerah Pelabuhan Sunda Kelapa, Pasar Ikan dan Laut Jawa, sebelah selatan berbatasan dengan jalan Jembatan Batu dan Jalan Asemka, dan sebelah barat berbatasan dengan Kali Krukut hingga melebar ke daerah perniagaan Glodok dan sebelah Timur berbatasan dengan Kali Ciliwung, jadi Kawasan Wisata Kota Tua sendiri berada di dua wilayah yaitu berada di wilayah Kotamadya Jakarta Barat dan Kotamadya Jakarta Utara.

Sedangkan Museum Sejarah Jakarta dan Taman Fatahillah merupakan inti dari Kawasan Wisata Kota Tua itu sendiri, karna memang Kawasan Wisata Kota Tua keberadaannya dikelilingi oleh keberdaan museum-museum yang berada disekitarnya dan yang merupakan salah satu objek wisata yang sayang bila di lewatkan, disekitarnya  ada museum Museum Keramik, Museum Seni Rupa, Museum Wayang yang dulunya merupakan sebuah bangunan gereja, dibagian depan pun terdapat Gedung Kantor Pos Indonesia.

Jadi tidak heran jika sedari dulu Jakarta menjadi incaran dan rebutan bagi siapa saja yang dapat menguasinya, mulai dari jaman Kerajaan Taruma Negara-Kerajaan Sunda (Pajajaran), Kesultanan Banten (Jayakarta), VOC (Verenigde Oost-indische Compagnie) dan Pemerintah Jepang, hingga kini sebagai wilayah yang berada di kawasan DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Republik Indonesia yang di kelola oleh Dinas Pariwista DKI Jakarta.

Kawasan Kota tua pun memiliki akses yang mudah yang menghubungkan anda dengan beberapa wilayah lainnya di Jakarata, selain menggunakan angkutan umum (mikrolet dan kopada), Trans Jakarta dan KRL dari Bogor, Tangerang dan Bekasi bisa dijadikan pilihan, selain wisatawan lokal banyak juga wisatawan luar Jakarta yang singgah dan ingin mengunjungi yang menggunakan Bus Pariwisata dari kota masing-masing.

Banyak kegiatan yang ditawarakan dan beberapa hiburan yang didapatkan jika anda sekedar ingin menikmati tempat yang dibalut sejarah ini dengan nuansa santai dan klasik, selain sebagai sarana pengetahuan sejarah anda juga bisa mengabadikan dengan berbagai ornamen dan atribut yang berhubungan dengan Jakarta Tempo Doeloe disini.

Semoga bermanfaat.


Lihat artikel menarik lainnya dalam http://www.alvindotrans.net


No comments:

Post a Comment