Perkiraan Cuaca, Lakukan Sendiri Dengan Cara Sederhana Ini



Perkiraan Cuaca, Lakukan Sendiri Dengan Cara Sederhana Ini
The image is Pixabay property

Memperkirakan datangnya hujan atau cuaca secara umum sangat diperlukan ketika akan membuat rencana kegiatan. Terlebih lagi jika kegiatan yang akan dilakukan akan dilaksanakan diluar ruangan. Baik itu camping, traveling atau mendaki gunung. Ada beberapa cara untuk memperkirakan cuaca secara sederhana. Cara-cara ini telah dipraktekkan sejak jaman dahulu oleh nenek moyang kita. Dan cara-cara ini tidak memerlukan peralatan canggih dan modern, mereka hanya mengamati tanda-tanda alam yang sederhana. 


1.  Mengamati langit

Banyak sekali Jenis-jenis awan yang ada di langit yang dapat kita amati untuk membuat perkiraan cuaca. Arah dan jenis awan ini memberi informasi berbeda-beda mengenai cuaca yang akan terjadi. Cuaca yang baik biasanya akan ditandai dengan adanya awa putih yang tinggi dan sebaliknya awan yang rendah dengan warna yang gelap menandakan akan segera turun hujan. Seperti itulah gambaran secara umumnya. Dan berikut ini gambaran secara khususnya :
  • Awan Cumulunimbus yang terlihat di pagi hari kemungkinan akan berkembang sepanjang hari dan menimbulkan cuaca yang buruk 
  • Awan Mammatus yang terbentuk dari udara yang tenggelam dapat terjadi dengan membawa badai yang parah maupun ringan
  • Awan Cirrus (ekor kuda betina) yang terbentang tinggi di langit seperti pita yang panjang pertanda akan datangnya cuaca buruk yang datang dalam 36 jam yang akan datang.
  • Awan Altocumulus yang menyerupai sisik ikan tengiri juga menandakan bahwa cuaca buruk akan segera tiba dalam 36 jam kedepan

Pola awan yang menyerupai sisik ikan dan ekor kuda betina terkadang muncul secaa bersama-sama. Jika hal ini terjadi maka dapat dipastikan hujan akan turun pada hari esok. Awan menara cumulus menandakan adanya hujan sementara pada hari itu. Awan Nimbostratus yang menggantuk rendah dan berat dilangit menandakan bahwa hujan akan turun tidak lama lagi.

2. Mengamati Langit Merah 

Langit menjadi merah ketika senja disebabkan karena adanya tekanan udara tinggi dengan udara kering yang mencampur partikel debu ke udara. Fenomena cuaca ekstrim biasanya bergerak dari barat ke timur, yang artinya jika ada langit merah di barat berarti udara kering sedang menuju ke arah kita. Langit Merah dipagi hari menandakan bahwa udara kering telah melewati kita, dan dibelakangnya adalah udara lembab yang mengikuti. 

3. Pelangi di Barat 

Ini merupakan cahaya yang dihasilkan oleh terbitnya matahari dibagian timur yang bertemu dengan embun di bagian barat. Yang biasa terjadi adalah Gelombang penyebab badai yang besar di belahan bumi bagian utara berpindah dari barat ke timur. Dan pelangi yang berada di bagian barat menunjukkan embun yang berarti hujan akan segera datang. Pelangi di bagian timur berarti bahwa hujan segera tiba dan cuaca akan cerah.

4. Mengamati Bulan

Jika bulan berwarna kemerahan atau pucat, terdapat debu dalam tekanan udara. Namun jika bulan terang dan tajam kemungkinan besar tekanan rendah telah membersihkan debu tersebut. Tekanan udara rendah berarti hujan. Sebuah cincin yang mengitari bulan (yang disebabkan oleh pancaran cahaya melalui awan sirostratus dengan gelombang udara dan embu yang hangat) dapat menandakan tiga hari kemudian akan turun hujan.

5. Merasakan Angin dan Udara

Untuk dapat merasakan arah angin ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Misalnya dengan melemparkan beberapa helai rumput kemudian lihat bagaimana rumput itu jatuh, angin dari timur dapat menunjukkan gelombang yang akan mendekat. Dan angin dari barat menunjukkan cuaca yang bagus. Angin kencang menandakan adanya perbedaan tekanan yang besar dan bisa juga menandakan akan adanya badai. 

Membuat api Unggun, dapat kita amati asapnya  seharusnya  langsung menjulang ke atas.  Jika hanya berputar dibawah itu dikarenakan tekanan yang rendah dan tanda bahwa akan segera turun hujan. Memeriksa embun dirumput pada saat matahari terbit. Apabila rumput kering, ini menunjukkan bahwa awan dan angin kencang. Ini menandakaan hujan akan datang. Apabila terdapat embun dalam rumput. Kemungkinan hujan tidak akan turun.

Mengamati dedaunan. Pohon yang berganti daun menunjukkan bagian bawah dari daun selama angin yang tidak biasa, kemungkinan karena mereka tumbuh sedemikian rupa yang membuat mereka tumbuh ke atas selama angin yang merata.

Menghirup Nafas yang dalam. Rawa akan mengeluarkan gas-gas sebelum terjadi badai, ini disebabkan adanya tekanan yang rendah dan mengeluarkan bau yang tidak enak. Bunga-bunga juga akan mengeluarkan bau yang lebih kuat di dalam udara yang lembab. Memeriksa kelembapan udara, beberapa orang ada yang secara alami dapat memahami kelembapan udara. Dari rambutnya akan menjadi keriting karena udara yang lembab. Daun-daun yang berdaun tipis juga akan mengeriting karena kelembapan yang tinggi sebelum turun hujan.

Sisik kerucut pinus juga akan menutup ketika udara dalam kelembapan yang tinggi dan terbuka lagi ketika udara menjadi kering. Dalam kondisi lembab, kayu akan mengembang dan garam akan menggumpal.

Itulah beberapa cara untuk bisa memperkirakan cuaca secara sederhana. Beberapa jenis cuaca yang ekstrim, seperti tornado, sangat susah untuk diprediksi secara akurat. Pastikan untuk mendengarkan atau membaca ramalan cuaca untuk mengetahui bagaimana cara menjaga keamanan apabila terjadi badai. Meramal cuaca dengan cara ini bukan ilmu sains yang pasti. Jangan membahayakan nyawa Anda dan nyawa orang lain karena eksprimen-eksperimen ini.

Semoga bermanfaat.

Referensi: 



Penulis: Bukanpepatah
Lihat artikel menarik lainnya dalam http://www.bukanpepatah.com


No comments:

Post a Comment