Pompa Air, Tips Memilih dan Memasangnya



Pompa Air, Tips Memilih dan Memasangnya
The image is Pixabay property

Kebutuhan air tentunya adalah hal utama dalam rumah tangga maupun industri, yaitu untuk kebutuhan minum, masak, mencuci, mandi maupun keperluan-keperluan sehari-hari. Apakah dirumah anda memakai air layanan PDAM? Jaringan distribusi air telah menyebar ke banyak rumah penduduk-penduduk, termasuk rumah anda, dan apakah sudah mencukupi semua kebutuhan air bersih yang di perlukan di rumah anda? Atau malah bahkan mungkin hanya mengalir saat tengah malam saja dan keluarnya air sangat kecil dan tidak bisa memenuhi kebutuhan rumah anda?


Saat ini baru sekitar 25% rumah tangga yang sudah dilayani oleh layanan air PDAM. Sisanya  masih menggunakan sumber air tanah. Oleh karena itu pemakaian pompa air masih sangat dominan. Banyak rumah tangga di kota-kota sudah menggunakan pompa air, sekalipun di rumah mereka telah dilayani PDAM.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari dalam sebuah rumah tangga kita menggunakan mesin pompa  air untuk mendistribusi atau mengambil air dari sumbernya untuk kebutuhan kita. Untuk memudahkan kita mengkonsumsi air, biasanya kita membangun tower air dengan ketinggian tertentu. Dalam kondisi ini, mesin pompa menghisap air dari sumber air dari dalam sumur, sumur bor maupun sumur gali dengan mesin pompa kemudian air disimpan dalam tower air atau toran. 

Kemudian dengan tandon Air, kita memanfaatkan gaya gravitasi bumi untuk membuat air mengalir melalui pipa, tanpa bantuan mesin pompa. Untuk kebutuhan di lantai dasar sistem tersebut mungkin berjalan baik. Tapi, untuk air dilantai dua bisa terjadi persoalan karena gaya gravitasinya sudah berkurang. Cara mengatasinya dengan meninggikan tower air atau dengan tambahan pompa air.

Saat ini banyak jenis pompa air untuk rumah tangga yang beredar di pasaran dengan berbagai merek dan tipe, buatan Jepang, Korea, China atau produksi lokal sendiri dengan beragam kapasitas pompa air. Untuk memilih jenis pompa yang cocok sebenarnya tidak begitu sulit, yang penting anda memiliki informasi tentang pompa air tersebut  sebelum membelinya. Tanpa informasi akurat bukan anda saja yang kan kebingungan, penjualpun bakalan bingung untuk dapat memilih pompa yang cocok untuk sumur anda.

Jika anda berniat untuk membeli atau nengganti mesin pompa air dirumah anda mungkin tips berikut ini cukup membantu anda.

Tips Memilih Pompa Air

1. Kedalaman Air

Ukur kedalaman permukaan air dari dasar air tanah dimana pipa pompa air akan dipasang. Informasi mengenai kedalaman permukaan air seringkali tidak sesuai atau tidak akurat. Ukur kedalaman air dengan tali yang diberi pemberat atau kalau sumur tidak terlalu dalam ukur dengan bambu saja dan jangan hanya air nya saja yang diukur tapi kedalaman sumur nya juga diukur. Jika kesulitan bisa tanya ke tukang sumur atau tukang service pompa, jangan menganalisa sendiri, tapi juga meneliti sumurnya.

2. Jenis  Pompa Air 

Untuk kedalaman air permukaan yang kurang dari 7 meter, pilihlah jenis mesin pompa untuk sumur dangkal, untuk kedalaman 7-9 meter menggunakan pompa sumur dangkal dengan tipe semi jet pump. Bila kedalaman permukaan sumber  air anda diatas 9 meter, kebanyakan dengan kedalaman sumur 20-30 meter gunakanlah jetpump. Untuk pemakaian di rumah, perhatikan merk dan yang harga terjangkau maka tidak akan ada masalah, tapi untuk hotel, restoran dan lain-lain sebaiknya menggunakan jenis pompa dengan harga RP. 2.000.000 ke atas dan merk pompa yang sudah terkenal. 

Mesin pompa yang bagus juga tahan panas, jika cepat panas, mesin pompa mudah terbakar tapi anda tidak perlu khawatir karena separe partnya mudah dicari dan service center tentunya berada kota tempat anda tinggal, maka anda sebaiknya menggunakan pompa air berjenis jet pump. Jika sumur anda lebih dalam lagi anda bisa menggunakan pompa air sentrifugal atau pompa celup bahkan diatas 50 meter bisa menggunakan submersible pump yang fungsinya sudah tidak dengan sistem hisap tapi dengan sistem dorong.

3. Spesifikasi Pompa 

Dari spesifikasi pompa air, anda dapat membandingkan kedalaman dipermukaan air dengan informasi daya hisap pompa. pada umumnya standard yang digunakan oleh produsen pompa air adalah kedalaman suatu permukaan air dengan maksimal air dapat terhisap. Maksimal belum tentu juga optimal. Contoh: Informasi spesifikasi daya hisap dari toko atau produsen umumnya mencantumkan 11 meter untuk jenis semi jet pump padahal idealnya hanya di kedalaman 7 – 9 m.

4. Suara Pompa air

Pompa baru kadang ada yang bersuara tinggi, mintalah ganti dengan mesin pompa yang lainya, kemunggikan pompa tersebut terlalu lama laker dan mesin mengering tidak ada pelumas, bisa juga dikarenakan pemasangan laker agak miring. Setelah minta diganti jangan lupa dicoba dulu ditoko tempat anda membeli mesin pompa air tersebut, belilah mesin pompa air yang benar-benar halus suaranya.

5. Volume Air 

Banyaknya air yang di pompa atau berapa Debit air per Jam merupakan informasi yang sangat penting untuk diketahui. Carilah informasi tentang berapa volume air yang d hasilkan mesin pompa tersebut untuk tiap jam. Biasanya di buku petunjuk mesin pompa tertera informasi ini. Apabila kesulitan mintalah informasi kepada produsen atau penjual. Untuk keperluan rumah biasa hal ini tidak begitu penting, semua pompa pasti mencukupi keperluan rumah tangga anda.

6. Daya Listrik pompa

Pompa biasa berdaya listrik 125 atau 200 watt sedangkan semi jet pump berdaya 100 atau 250 watt, daya listrik yang lebih besar bukan berarti dapat menghisap lebih dalam. Berbeda dengan mesin pompa berjenis Jetpump, daya listrik yang besar mempunyai daya hisap yang lebih dalam pula.

7. Daya Listrik Jet Pump

Dengan kedalaman sumur hingga 12 meter, anda dapat menggunakan mesin pompa jenis jetpump berdaya listrik 125 Watt atau 150 Watt. Pada informasi spesifikasi produk dari produsen umumnya disebutkan memiliki daya hisap hingga 15 meter. Untuk kedalaman permukaan air lebih dari 12 meter ada patokan standar yang umumnya sudah diketahui oleh toko atau tukang pompa air, yaitu 15 meter adalah kedalaman maksimal yang optimal untuk pompa jetpump 250Watt atau dengan 300 Watt, 17 meter untuk yang berdaya 375Watt, dan dengan kedalaman  20 meter untuk yang berdaya listrik 500 Watt. Jika lebih dari patokan  tersebut, maka kapasitas air yang keluar dari pompa air sudah tidak optimal. Jangan terkecoh dengan informasi spesifikasi daya hisap dari produsen, yang umumnya mencantumkan daya hisap sampai 25 meter untuk pompa jet pump berdaya 250Watt atau 300 Watt. Bila kedalaman permukaan air anda sudah melebihi batas 20meter, maka disarankan untuk menggunakan pompa celup atau pompa berjenis submersible.

8. Ketinggian Tower air

Hingga ketinggian berapa air akan disalurkan dirumah anda? Daya dorong juga dipengaruhi oleh berapa kedalaman hisapnya. Makin pendek daya hisap, makin jauh daya dorongnya. Oleh karena itu usahakan untuk menempatkan mesin pompa air dengan sumber air atau sumur serendah mungkin.

9. Budget Anda

Budget anda akan mempengaruhi merek yang akan dibeli. Patokan di point 5 dan 6 di atas dapat juga dikatakan sama untuk semua merk, sehingga mesin pompa air berdaya sama tetapi berharga lebih mahal, tidak berarti memiliki daya hisap yang lebih juga baik. Perbedaan harga pada masing-masing merek, lebih pada kualitas dari lilitan motornya, yang mempengaruhi panjang pendek umur pompa, yaitu kualitas bahan, komponen motor dan elektronik dan juga layanan purna jualnya apabila dijual lagi nanti. 

Merk kelas termurah seperti Pompe, airlux, dan sebagainya, merk menengah seperti Shimizu, panasonic, Wasser, DAB, DABAQUA, dan lain-lain, bahkan merk mahal seperti Grundfos, sanyo, Pentax, Pedrolo. Sehingga memilih merk yang sesuai tergantung dari budget dan juga preferensi merk yang anda miliki. Pilih pompa dari merek terpercaya, yang menyediakan layanan purna jual di kota anda dengan suku cadang juga terjamin. Hati-hati dengan pompa palsu yang beredar sekarang ini, karena kualitasnya tidak terjamin dan juga tidak dapat diperbaiki apabila terjadi kerusakan.

Tips memasang pompa air, yaitu:
  • Tempatkan pompa sedekat mungkin dengan sumber air, dengan memperkecil atau memperpendek jarak pipa hisap sehingga akan menambah daya semburan pipa dorong. Jika hal ini tidak memungkinkan karena pertimbangan ruangan, jarak maksimal pipa dari sumur pompa dibatasi sesuai tinggi daya hisapnya.
  • Mesin Pompa Air harus terhindar dari hujan, panas atau dengan genangan air.
  • Tempatkan pompa ditempat yang mudah untuk diperiksa jika sewaktu-waktu ada masalah atau kerusakan.
  • Kurangi jumlah tikungan dalam sambungan pipa agar mencegah kebuntuan.
  • Pasang pipa dari mesin pompa secara vertikal ke didalam sumur dengan jarak ujung pipa ke dasar sumur minimal 30cm, dan ujung pipa terendam didalam air.
  • Pompa otomatis dipasang untuk menyalurkan air ke tower air dengan sumber air tanah dari dalam sumur atau dibak penampung dibawah.
  • Tidak boleh ada kebocoran pada instalasi pipa, baik pipa untuk hisap maupun pipa keluar. Karena itu pemasangan, penyambungan dan pengeleman pipa harus dilakukan dengan benar. Terutama untuk pipa hisap, jika debit air bercampur udara maka akan timbul yaitu akan memancing terus setiap kali menghidupkan pompa tersebut atau bahkan air tidak dapat mengalir sama sekali. Sedangkan untuk pipa dorong resiko paling buruk terjadinya kelembaban pada dinding atau ruangan, tetapi air tetap jalan dengan aliran yang mengecil.
  • Pipa hisap semestinya harus dipasang horizontal atau miring untuk mencegah udara terperangkap di dalam pipa. Keadaan seperti ini akan mengurangi debit air  yang keluar.

Itulah tips cara memilih dan memasang pompa air. Semoga bermanfaat.


Lihat artikel menarik lainnya dalam http://ahlisumurboryogyakarta.com


1 comment:

  1. selain tips memilih pompa di atas, sebaiknya anda juga perhatikan bagian pompa lainnya, seperti klem sadel atau pipa pada pompa nya.

    ReplyDelete